Selamat malam mas bro dan mbak sis..
Pada artikel kali ini TGB akan mencoba untuk mengupas tentang mekanisme singkat dan kelebihan dari SOHC 4 klep dari mesin yang masih dipercayai Yamaha untuk dibenamkan pada motor sport 150cc mereka. Tapi sebelum kita bahas mekanisme dan keunggulannya, tahukah mas bro dan mbak sis kalau mesin ini juga dipercaya dan dipakai produsen motor di berbagai negara Eropa?
Mungkin yang selama ini kita tahu adalah saudara jauh Yamaha Vixion yang menggunakan mesin yang identik namun beda kapasitas silinder, yaitu Yamaha YZF R125 dan WRX 125. Namun selain itu mesin Yamaha Vixion ini ternyata juga dipakai merek motor lain di negara Eropa seperti Rieju dan MH Motorcycle. Motori Minarelli adalah sebuah perusahaan pengembangan mesin sepeda motor yang didirikan sejak 1951. Pada tahun 1995, Motori Minarelli menjadi suplayer mesin untuk Yamaha di Spanyol. Lalu pada tahun 2002, Yamaha membeli saham Motori Minarelli dan menjadikannya pusat pengembangan mesin.
Tapi pada perjalannya, Motori Minarelli juga menjual mesin-mesin buatannya kepada pabrikan-pabrikan sepeda motor kecil di Eropa, seperti Rieju dan MH Motorcycle. Dan faktanya adalah mesin 125cc tersebut didapatkan Motori Minarelli dengan cara import dari Indonesia. Bukan hanya komponen tapi secara utuh mesin tersebut adalah buatan Indonesia. Namun sayangnya, pemerintah Italia memberikan proteksi bagi produsen sepeda motor. Undang-undang disana tidak memperbolehkan untuk mencantumkan negara pembuat. Jadi, blok motor yang dibuat hanya terdapat kode produksi saja.
Bisa disimpulkan, mesin SOHC 4 Klep Yamaha Vixion ini telah dipercaya produsen dan konsumen di Eropa.
Dan kelas sport 150cc yang dipuja dan sangat laris di negara kita, di Eropa justru kelas ini adalah kelas pemula. Bahkan dengan kapasitas yang lebih rendah, hanya 125cc. Wajar bila disana lebih mengutamakan torsi melimpah dan menuntut akselerasi karena kelas ini untuk kelas pemula.
Dengan pemikiran lain, kalau konsumen ingin mencari motor dengan top speed tinggi maka konsumen harus naik ke kelas berikutnya. Atau dengan bahasa simpelnya, bagi penggila kecepatan silahkan naik motor dengan kapasitas yang lebih besar bila ingin merasakan power besar dari sebuah sepeda motor, jangan terlalu banyak berharap pada motor standar pabrikan dengan kapasitas 150cc. TGB harap mas bro dan mbak sis jangan tersinggung, namun inilah kenyataan dan perbedaan pikiran konsumen Eropa dengan konsumen Indonesia. Semoga bisa membuka pemikiran kita bersama.
Selanjutnya untuk mekanisme SOHC, TGB akan membahas secara singkat bagaimana kinerja SOHC 4 klep yang dipakai Yamaha untuk Vixion, MX King, R15 dan Xabre.
Sesuai namanya Single Over Head Camshaft atau yang lebih dikenal dengan SOHC, sistem ini hanya punya 1 kem untuk menggerakkan klep masuk dan buang. Yang memakai rocker arm bercabang. Dimana konstruksi SOHC ini sistem penyetelan bukan mengandalkan shim, namun memutar baut yang dikunci mur, yang berada di ujung rocker arm yang bertemu dengan pangkal klep.
Bila dibandingkan dengan DOHC, secara sederhana SOHC dapat digambarkan memiliki satu buah Camshaft yang berfungsi untuk mengatur buka tutup katup atau klep sesuai dengan putaran mesin. Sedangkan DOHC memiliki dua buah Camshaft di Head Cylindernya untuk mengatur buka tutup klep.
Untuk mesin SOHC memiliki keuntungan yaitu beban putaran mesinnya lebih ringan terutama di RPM rendah karena hanya menggerakkan satu Camshaft. Berbeda dengan DOHC yang harus menggerakkan dua camshaft saat RPM rendah. Itulah kenapa karakter akselerasi SOHC lebih disukai untuk berkendara di dalam kota karena memaksa gaya berkendara menjadi tipikal stop and go.
Keuntungan dari akselerasi SOHC yang lebih cepat diraih serta rocker arm yang membuatnya minim gesekan tentunya akan membuat konsumtif bahan bakar relative menjadi lebih irit.
Itulah sedikit pandangan TGB mengenai SOHC. Tentu semua ada kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita menyikapi semuanya dengan bijak. Motor prototype sekelas MotoGP saja akan terus merasa kurang, terus di riset, terus dikembangkan agar menjadi pemenang. Namun MotoGP adalah arena balap, dimana mereka bertarung demi piala. Mereka mencari teknologi terbaik untuk nantinya dapat diterapkan pada motor produksi massal.
Lain ceritanya dengan mas bro dan mbak sis semua sebagai pengendara yang taat aturan lalu lintas. Pengendara yang disayangi keluarga, bukan untuk jadi pembalap liar di jalanan. Tidak perlu mengumbar tenaga puncak di jalanan. Jadilah pemakai motor dan pengguna jalan raya yang bisa dijadikan contoh yang baik. Bila ingin mengumbar tenaga maksimal motor, silahkan pada tempat atau event tertentu secara resmi.
Semoga bermanfaat.
Top Posts
- Modifikasi Suzuki Satria FU Jadi Motor Trail
- Modifikasi Honda Verza 150 CW dengan Ubahan Pada Pedal Pengoperan Gigi
- Jurus Korek Mesin Ninja 150cc untuk Drag 201 Meter
- Modifikasi Honda Verza 150 CW dengan Ubahan Pada Handle Bar
- Biaya Perawatan Berkala Kawasaki Ninja 150 L Tahun 2013 Setelah 3 Tahun Pemakaian
- Biaya Perawatan Berkala 1.000-km Honda Verza 150 Tahun 2015
- Review Sarung Tangan Motor GIVI Basix Riding Glove
- Pengait Helm, Benda yang Paling Sering Ditanya Pengguna Honda Verza 150
- Test 2 Oli Samping Kawasaki Ninja 150 R… 1 Liter Tembus 540 km
- Alasan Memilih Honda Verza 150 CW di Tahun 2015
Ping balik: Keunggulan DOHC 4 Klep Di Mesin Honda | The Green Blog
Ping balik: Kenapa Memilih Rantai? Berikut Kelebihan dan Kekurangan Belt dan Shaft Drive | The Green Blog
Ping balik: Pajak Kawasaki Ninja 150R Tahun 2013 Wilayah DKI Jakarta di Tahun 2016 | The Green Blog
Ping balik: Keren Mana All New CBR150R Repsol Atau All New CBR150R Red Yang Sudah Dilengkapi Honda Genuine Accessories? | The Green Blog
Ping balik: All New Supra GTR 150 Makin Gagah Dengan Honda Genuine Accessories | The Green Blog
Ping balik: Biaya Perawatan Berkala Honda Verza 150 Tahun 2015 Setelah 8 Bulan Pemakaian | The Green Blog
Ping balik: Biaya Perawatan Berkala Honda Verza 150 Tahun 2015 Setelah 1 Tahun Pemakaian | The Green Blog
Ping balik: Biaya Pajak Honda Verza 150 Wilayah Batam di Tahun Pertama | The Green Blog
Ping balik: Ini Yang Bisa Kita Lakukan dengan GoPro Standard Mount | The Green Blog
Ping balik: Honda Verza 150 CW Makin Keren dengan Honda Genuine Accessories | The Green Blog